Analisis BMKG Soal Penyebab Gempa M 5,2 di Bitung, Sulut

Analisis BMKG Soal Penyebab Gempa M 5,2 di Bitung, Sulut

Bitung, Sulawesi Utara – Warga Bitung dan sekitarnya diguncang gempa bumi berkekuatan M 5,2 pada Jumat sore. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar lokal di wilayah Sulawesi Utara, dan terjadi pada kedalaman dangkal, sehingga terasa cukup kuat oleh masyarakat.


Kronologi Gempa

Gempa terjadi sekitar pukul 16.45 WITA dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Episenter gempa berada di koordinat 1,5° LU dan 125,1° BT, tepatnya di laut sekitar Bitung, namun getarannya dirasakan hingga Manado dan daerah sekitarnya.

Beberapa warga melaporkan merasakan guncangan selama beberapa detik, menyebabkan panik dan beberapa bangunan mengalami retak ringan. Meski begitu, BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami akibat gempa ini.


Penyebab Gempa Menurut BMKG

BMKG menjelaskan bahwa gempa M 5,2 di Bitung disebabkan oleh pergerakan sesar aktif lokal, salah satunya Sesar Manado-Bitung. Sesar ini merupakan bagian dari sistem sesar di Sulawesi Utara yang aktif secara tektonik dan berpotensi memicu gempa dengan magnitudo sedang hingga kuat.

“Gempa ini merupakan gempa tektonik dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Karena kedalamannya relatif dangkal, guncangan terasa cukup kuat di permukaan,” jelas seorang pejabat BMKG.

Selain itu, BMKG menekankan bahwa gempa tektonik seperti ini biasa terjadi di wilayah Sulawesi Utara, mengingat posisi Sulut berada di jalur tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.


Dampak Gempa dan Respons Masyarakat

Warga Bitung melaporkan kepanikan singkat, sebagian besar berlari keluar rumah untuk mencari tempat aman. Sekolah dan kantor sempat melakukan evakuasi sementara, meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Beberapa bangunan mengalami retak pada dinding dan plafon, namun kerusakan ini tergolong ringan. Aparat kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat langsung memantau situasi dan memastikan tidak ada dampak serius dari gempa.


Potensi Gempa Susulan

BMKG memperingatkan kemungkinan gempa susulan (aftershock) yang dapat terjadi beberapa jam hingga beberapa hari setelah gempa utama. Warga diminta tetap waspada, menghindari bangunan rapuh, dan memantau informasi resmi dari BMKG untuk mendapatkan pembaruan terkini.

Langkah-langkah pencegahan yang disarankan termasuk menjauhi perabotan berat, mempersiapkan jalur evakuasi, dan memastikan ketersediaan air dan senter jika gempa susulan terjadi, baca selengkapnya di sini:
◉ https://gribjayabitung.org/pendidikan/analisis-bmkg-soal-penyebab-gempa-m-52-di-bitung-sulut/
◉ https://gribjayapalu.org/wisata/upacara-bendera-di-bukit-selena-palu-kenalkan-periwisata-sulawesi-tengah/
◉ https://gribjayabaubau.org/wisata/pesona-patung-rp-52-miliar-di-baubau-sulawesi-tenggara-ini-faktanya/
◉ https://gribjayakendari.org/hukum/siswa-sman-12-kendari-berlumuran-darah-gegara-dikeroyok-11-pelaku-ditangkap/
◉ https://gribjayakotamobagu.org/nasional/wakil-wali-kota-kotamobagu-pimpin-upacara-penurunan-bendera-merah-putih-dalam-rangka-hut-ke-80-ri/


Kesimpulan

Gempa M 5,2 di Bitung, Sulawesi Utara, terjadi akibat aktivitas sesar lokal di wilayah tersebut, dengan guncangan terasa hingga Manado dan sekitarnya. BMKG menegaskan tidak ada potensi tsunami, namun masyarakat tetap diimbau waspada terhadap gempa susulan.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa Sulawesi Utara merupakan wilayah rawan gempa, sehingga kesiapsiagaan bencana dan edukasi mitigasi menjadi hal yang sangat penting bagi seluruh warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *